A. Faktor Internal
Factor internal adalah factor-faktor yang berasal
dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu.
Factor-faktor internal ini meliputi factor fisiologis dan factor psikologiss.
Factor fisiologis
Factor-faktor
fisiologis adalah factor-factor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
Factor-factor ini dibedakan menjadi dua macam.
Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan
tonus jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang .
kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap
kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan
menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan
tonus jasmani sangat memengaruhi proses belajar , maka perlu ada usaha untuk
menjaga kesehatan jasmani.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis.
Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia
sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang
berfunsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula .
dalam proses belajar , merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang
diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehinga manusia dapat menangkap dunia
luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata
dan telinga. Oleh lkarena itu, baik guru maupun siswwa perlu menjaga panca
indra dengan baik, baik secara preventif maupun secara yang bersifat kuratif.
Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan
kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodic, mengonsumsi makanan yang
bergizi , dan lain sebagainya.
Factor
psikologis
Factor
–faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi
proses belajar. Beberapa factor psikologis yang utama memngaruhi proses belajar
adalah kecerdasan siswa, motifasi , minat, sikap dan bakat.
– Kecerdasan /Intelegensia Siswa
Pada
umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemempuan psiko-fisik dalam mereaksikan
rangsaganan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat.
Dengan dmikian, kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja,
tetapi juga organ-organ tubuh lainnya. Namun bila dikaitkan dengan kecerdasan,
tentunya otak merupakan organ yang penting dibandingkan organ yang lain, karena
fungsi otak itu sebagai organ pengendali tertinggi (executive control) dari
hamper seluruh aktivitas manusia.
Kecerdasan
merupakan factor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa,
karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi iteligensi seorang
individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat intelegensi individu, semakin sulit individu itu mencapai
kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu bimbingan belajar dari orang lain,
seperti guru, orang tua, dan lain sebagainya. Sebagai factor psikologis yang
penting dalam mencapai kesuksesan belajar, maka pengetahuan dan pemahaman
tentang kecerdasan perlu dimiliki oleh setiap calon guru professional, sehingga
mereka dapat memahami tingakat kecerdasannya.
– Motivasi
Motivasi adalah salah satu factor
yang memengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong
siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli psikologi mendefinisikan
motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang aktif, mendorong,
memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994). Motivasi juga
diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap
intensitas dan arah perilaku seseorang.
– Minat
Secara sederhana,minaat (interest)
nerrti kecemnderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang
popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor
internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan
kebutuhan.
– Bakat
Faktor psikologis lain yang
memengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum, bakat (aptitude)
didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan dating (Syah, 2003). Berkaitan dengan
belajar, Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki
seorang siswa untauk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang
menjadi salah satukomponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.
Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka
bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan
berhasil.



0 komentar:
Posting Komentar